Budimansyah & Karim Suryadi.
(2008). PKn dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi Pendidikan
Kewarganegaraan
(69) Dalam
latar praksis sesungguhnya proses pendidikan nilai sudah berlangsung dalam
kehidupan masyarakat dalam berbagai bentuk tradisi. Tradisi ini dapat dilihat
dari petatah-petitih adat, tradisi lisan turun temurun seperti dongeng,
nasihat, simbol-simbol, kesenian daerah seperti “kakawihan” di tatar Pasundan
dan “berbalas pantun” di tatar Melayu. Walaupun demikian patut dicatat bahwa
dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, seperti
siaran radio, dan tayangan TV dari berbagai saluran dengan jam tayang yang
panjang dan jaringan internet yang menyuguhkan aneka ragam informasi secara
terpinggirkan dan malah terkalahkan. Contohnya tradisi dongeng dan sejenisnya
yang dulu biasa dilakukan oleh orang tua terhadap anak atau cucunya semakin
lama semakin tergeser oleh film kartun atau sinetron dalam media massa
tersebut. Di situlah pendidikan nilai menghadapi tantangan konseptual,
instrumental dan operasional.
Kesenian
sebagai salah satu unsur kebudayaan (Kuncaraningrat:1978) pada dasarnya
merupakan produk budaya masyarakat yang melukiskan penghayatan tentang nilai
yang berkembang dalam lingkungan masyarakat pada masing-masing jamannya.
Berkaitan dengan nilai-nilai dalam masyarakat, dewasa ini telah mulai
dikembangkan proses “indiginasi”, yakni pemanfaatan kebudayaan daerah untuk
pembelajaran mata pelajaran lain dengan tujuan untuk mendekatkan pelajaran itu
dengan lingkungan sekitar siswa, agar hasil belajar lebih bermakna sebagai
wahana pengembangan watak individu sebagai warganegara. Contohnya, legenda dari
seluruh penjuru tanah air seperti Malin Kundang dari Sumatra Barat, dan
Sangkuriang dari Jawa Barat, digunakan sebagai stimulus dalam pembahasan suatu
konsep nilai atau moral surga ada di telapak kaki ibu. Dalam konteks Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan, yang merupakan mata
pelajaran yang sarat dengan nilai sosial, pendidikan nilai mencakup substansi
dan proses pengembangan nilai patriotisme seperti cinta tanah air, hormat pada
para pahlawan yang sengaja dikemas untuk melahirkan individu sebagai
warganegara yang cerdas dan baik, rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Learning Indigenous di luar negeri |
Beberapa web terkait dengan pembelajaran indiginasi :
Referensi
:
http://bandg.anu.edu.au/index.php?option=com_content&view=article&id=301
|
http://indigenouslearning.lakeheadu.ca/
|
http://www.natsiew.edu.au/site/resources/education/teaching_and_learning_of_indigenous_learners.aspx
http://www.indigenousteaching.com/html/exemplars_index.html